Apa Itu Laravel dan Kenapa Harus Menggunakannya?
Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer di dunia, dan nggak heran sih. Framework ini punya struktur yang rapi, fitur yang lengkap, dan sangat ramah untuk pemula maupun developer berpengalaman.
Keunggulan Laravel
MVC Structure (Model-View-Controller): Membuat kode lebih terorganisir.
Routing Canggih: Mudah mengatur URL dan logika halaman.
Blade Template Engine: Nyusun tampilan jadi lebih mudah.
Artisan CLI: Buat perintah otomatis yang mempersingkat waktu development.
Keamanan Built-in: CSRF, validasi input, dan hashing password.
Komunitas & Dokumentasi
Laravel punya dokumentasi yang super lengkap dan komunitas yang sangat aktif. Kamu bisa nemuin solusi dari error dengan cepat di forum atau GitHub.
Persiapan Sebelum Membuat Website Laravel
Sebelum mulai ngoding, pastikan kamu punya beberapa tools penting berikut:
Perangkat yang Dibutuhkan
XAMPP atau Laravel Valet (untuk local server)
Composer (PHP dependency manager)
PHP versi minimal 8.1
Code editor seperti VS Code
Instalasi Composer & PHP
Pastikan Composer sudah terinstall. Cek dengan:
Kalau belum ada, install dari getcomposer.org.
Cara Membuat Website dengan Framework Laravel di Komputer Lokal
Setelah semua siap, saatnya install Laravel. Kamu bisa install Laravel secara global atau langsung buat project baru.
Uji Coba Project Baru
Masuk ke folder project dan jalankan server Laravel:
Buka browser dan akses http://localhost:8000
. Kalau tampilannya muncul, berarti instalasi berhasil!
Struktur Folder di Laravel: Kenali Bagian-Bagiannya
Laravel punya struktur folder yang cukup banyak, tapi gampang dipahami kok. Berikut beberapa folder penting:
Folder | Fungsi |
---|---|
app/ | Tempat semua logic aplikasi (Controller, Model) |
routes/ | Definisi semua routing aplikasi |
resources/ | File Blade (View) dan assets (CSS, JS) |
database/ | Tempat migration dan seeder |
config/ | File konfigurasi Laravel |
Cara Membuat Routing di Laravel
Routing di Laravel ditulis di file routes/web.php
. Contoh route sederhana:
Route dengan Parameter
Membuat Controller dan Fungsi Dasar
Laravel menggunakan Artisan untuk generate controller:
Lalu di controller:
Hubungkan dengan route:
Baca Juga : Cara Hosting Laravel di 000Webhost 2025 Update
Membuat Tampilan (View) dengan Blade Laravel
Laravel menggunakan Blade sebagai engine template. Kamu bisa buat layout utama, lalu extend di halaman lain.
Contoh Layout Blade
resources/views/layouts/app.blade.php
Menghubungkan Laravel dengan Database (MySQL)
Edit file .env
:
Lalu jalankan:
Cara Membuat CRUD Sederhana di Laravel
CRUD (Create, Read, Update, Delete) adalah dasar dari web dinamis.
Contoh perintah membuat model + migration:
Isi migration, lalu jalankan:
Validasi Form dan Pesan Error di Laravel
Di Controller:
Di View:
Autentikasi User dengan Laravel Breeze atau Jetstream
Install Breeze:
Langsung dapat fitur Login & Register.
Menambahkan Fitur Upload Gambar
Di Form:
Baca Juga : Cara Mengecek Laravel Sudah Terinstall di Komputer Kamu
Di Controller:
Optimasi & Deploy ke Hosting atau VPS
Jalankan
php artisan config:cache
Upload semua file ke server
Edit
.env
di serverPastikan permission folder
storage
&bootstrap/cache
Tips dan Trik Laravel untuk Developer Pemula
Gunakan
php artisan list
untuk lihat semua perintahGunakan Laravel Telescope untuk debugging
Gunakan Laravel Mix untuk kelola asset CSS/JS
Kesalahan Umum Saat Belajar Laravel dan Cara Mengatasinya
Masalah | Solusi |
---|---|
Composer error | Jalankan composer update atau cek versi PHP |
Route tidak dikenali | Pastikan sudah dijalankan php artisan route:clear |
Migration gagal | Cek koneksi DB dan rollback dengan migrate:fresh |
Rekomendasi Sumber Belajar Laravel Tambahan
Dokumentasi resmi Laravel: https://laravel.com/docs
YouTube Channel: “Programmer Zaman Now”
Platform belajar: Laracasts, Udemy, BuildWith Angga
FAQ: Cara Membuat Website dengan Framework Laravel
1. Laravel cocok untuk pemula nggak?
Iya banget! Laravel punya dokumentasi lengkap dan struktur yang mudah dipahami.
2. Apakah Laravel harus pakai MySQL?
Nggak harus. Bisa pakai PostgreSQL, SQLite, atau SQL Server.
3. Bisa deploy Laravel di shared hosting?
Bisa, asal support PHP & Composer.
4. Apa bedanya Laravel Breeze dan Jetstream?
Breeze ringan dan minimalis. Jetstream lebih kompleks dan kaya fitur.
5. Apakah Laravel gratis?
Ya! Laravel adalah open source.
6. Waktu terbaik belajar Laravel?
Sekarang! Karena komunitasnya aktif dan selalu update.
Kesimpulan
Membuat website dengan Laravel memang terasa menantang di awal, tapi sangat seru dan menyenangkan begitu kamu terbiasa. Dengan fitur-fitur modern dan komunitas aktif, Laravel jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin membangun aplikasi web yang scalable dan elegan.
Tinggalkan Balasan